.:: Mempertanyakan Tuhan ::.

"Sudah lama sekali aku tidak menyentuh MSN. Idihhhh rasanya amit2 deh kalo aku disuru cetink lagi. Aku kan dah berumur, kayanya dah ga pantes banget deh buat cetink kaya gitu. Temen2ku bilang kalo umur ga masalah. Tapi yang berasa kan aku sendiri, bukan mereka. Masa udah kepala 3 begini masih aja cetink. Tapi saking kesalnya dengan masalah kantor hari itu aku menyalakan komputer dan MSN ku.

Waktu aku online, tiba2 ada orang yang mendatangiku. Ini kan si Budi!!! Udah setaun lebih kali aku ga kontak ama dia. Ahirnya aku cetink ama dia, cerita2 tentang kehidupan kantorku yang baru. Ga tau gimana, tiba2 Budi tanya tentang kehidupan rohaniku.

"I bet you're one of the charismatics people."

Aku bilang ke dia kalo tebakan dia bener banget. Dan disitulah dia mulai cerita2. Dia cerita tentang keluarnya dia dari gerejanya. Dia cerita gimana kalo orang2 di gerejanya adalah orang2 yang hypocrite. Orang2 yang munafik. Sebelumnya, dia pernah keluar dari gerejanya tersebut. 3 bulan kemudian, barulah orang2 di gerejanya mencari dia, kirim2 SMS, imel, telponin, ajak keluar. Tapi setelah dia kembali ke gereja tersebut, dia seperti manusia invisible yang bener2 dicuekin oleh orang2 sekitarnya.

Tidak kuat dengan kondisi lingkungan tersebut, dia keluar lagi. Dia sendiri merasa 20% faktor dia keluar adalah orang2 yang ada di gereja tersebut dan sisanya adalah karena kesalahan dia sendiri.

Dia merasa dirinya seorang hypocrite juga. Di dalam gereja dia adalah seorang sosok manusia yang baik, sedangkan di luar gereja dia adalah sesosok orang yang sering melemparkan kata2 kasar, orang yang sering mempermainkan perempuan.

Keinginan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik selalu ada dalam dirinya, tapi dia sendiri menyatakan kalau dia tidak mau berubah. Kehidupan dunia begitu menawarkan kenikmatan yang tidak ada bandingannya. Dia mempertanyakan tentang keberadaan Tuhan padaku yang membuatku teringat tentang perdebatanku dengan orang2 atheis yang dulu pernah kulakukan. Mereka yang selalu haus akan jawaban2, teori2, pengalaman2, tapi kadang menolak semua jawaban itu hanya untuk memuaskan nafsu atheisnya.

Dia menantangku kalau dia akan kembali ke gereja kalau aku bisa menjawab dengan benar pertanyaan2nya. Aku bilang ke dia kalau aku tidak peduli dengan kembalinya dia, karena yang aku butuhkan adalah dia kembali dahulu kepada Tuhan. Lalu aku mulai menjelaskan segala yang aku tahu, pengalaman2ku, sama seperti yang dulu kulakukan. Tapi hasilnya segala penjelasanku salah di matanya. Dia bilang padaku kalau dia sudah mengetahui semua jawaban itu. Karena cape akan semua bantahannya, aku hanya berkata padanya kalau dia sudah tahu semua jawaban yang perlu dia ketahui, dan dia hanya perlu merasakannya. Pernyataanku dibantah. Semua sia2.

Dia bilang manusia hidup di dunia ini meminjam waktu Tuhan, dan tiba2 dia bertanya padaku apa yang akan terjadi kalau waktunya habis. Aku hanya bisa berkata padanya kalau Tuhan selalu menunggu dan menerima kita, dan kalau dia benar2 takut waktunya akan habis, kenapa tidak dia pergunakan waktu yang masih ada untuk berubah?!.

Dia terdiam saat itu juga. Setelah beberapa saat aku menunggu jawaban dari dirinya, aku pamitan, mengingatkan diriku bahwa aku harus cepat tidur karena esok paginya masih ada banyak pekerjaan menungguku.

Sign out. Kumatikan power komputerku. Tidak ada yang kebetulan kalau aku menyalakan MSN ku dan bertemu dengan sesosok dia, seorang manusia yang dulu pernah sangat dekat denganku dan menjadi role model bagiku..."

Seseorang tidak akan bisa berubah dengan kekuatan kita sendiri, tapi dengan bantuan dari Tuhan, tidak ada yang mustahil. Dan itu juga yang gw harapkan untuk teman2 gw di luar sana yang belom kenal akan kasih-Nya.

Utk keterangan: itu kisah orang... :D... dan sayah belom masuk kepala 3... *lirik2 orang yang mention ini* >_> ... dasar!! :P oia... *promosi*.. tgl 31 ntar daku ultah ke 18.. silakan sediakan hadiah2nya =^*^=

posted by on 12:08 AM put